Mesin Photocopy pertama Analog dengan spesifikasi :
Tipe : Console,
Photoconductive Material : Amorphous Drum,
Sistem
Copy : Dry Electrostatic Transfer,
Sistem Developer : Toner
Projection,
Fixing System : Heat Roller,
Kecepatan Copy : A4 (LTR)
50 copies/min, A3 (11” x 17”) 30 copies/min, F4 (LGL) 35 copies/min,
Perbesaran : 50% s/d 200,
Master copy : Kertas, Buku, Media 3-dimensi
(2 kg),
Maksimal Copy : 999 copies,
Kapasitas Kertas : Dobel Kaset
(500 lembar),
Bypass Tray (50 lembar),
Daya : 115 v, 15 Amp, 60
Hz/1.500 watt (max),
Dimensi : 79,3 cm x 69 cm x 109,5 cm,
Berat : ±
210,3 kg.
Nih mesin sebenarnya udah jadul, zaman keemasannya kira2 tahun 2000 an
Kelebihan :
1. Perbaikan gampang, teknisi sdh banyak yang tahu
2. Spare Part ama kanibalannya banyak
3. Bandel ama listrik naik turun
4. Kalau beruntung dapat feeder yang masih on bisa sortir sendiri (tapi scan tetap berulang kali)
5. Toner kw macam-macam merek bisa masuk
Kekurangan :
1. Menjelang Ready to copy lama kisaran 5-10 menit (Kalo pelanggan urgent, keburu kabur dluan)
2. Speed hanya 50 lbr / menit
3. Untuk Body udah banyak yang hancur seperti kerupuk (kabel bisa Rawan serangan tikus)
Kisaran harga dulunya beli sekitar Rp. 13 jutaan (Wil. Jambi) tapi ada juga yang jual 16-18 jtan.
tergantung dari kondisi mesin terutama Drum (mulus or bintik)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kalau kabelnya putus di gigit tikus brapa harganya tu bg
ReplyDeletewah, saya kurang tahu tuh. kemungkinan besar kalopun ada diambil dari part kanibalan aka NP6050 yang sudah tidak terpakai tapi kondisi baik.
ReplyDelete